Senin, 01 April 2013

Cerpen Pendidikan : BERSATU DENGAN BAHASA INDONESIA

Di pagi hari,suasana pasar yang ramai.Orang berlalu lalang disekitarnya.Ada sekelompok pedagang yang ngobrol sambil tertawa-tawa.Seorang pemuda yang bernama Suparman di kenal dengan bicara konyolnya ngobrol dengan seorang pedagang yang bernama Maman.
“ Jaman sekarang era repormasi..! Tuntutan hidup semakin sulit ,kang...!”
“iya kang , repormasi sulit”, ( sambil mengangguk dan merapikan sayuran ).
“Barang-barang semuanya mahal...! butuh duit....!”
“ Ngomong apa sampean ini...,Ndak jelas..!”,sahut sandra yang dikenal dengan cewek sok pintar.”Saya lihat lho,dengar dari orang-orang berdasi..”,suparman menjawabnya.
“Omongan orang berdasi ? Sampean pakai dasi ? wah...pasti ganteng.....”sahutan dari marni yang sangat lugu.
“Apa to kamu ini..!”kata suparman.
“ Orang berdasi yang korupsi dimana-mana,hahaha....”celetuk maman
“ Kalo saya yang penting bisa makan dan anak tetap sekolah kang..?”kata maryem .seorang wanita desa.
“ Betul itu jeng....setuju....”,sahut lukman ,pemuda yang plin-plan.
“Dik yem, jeng maryem memang ibu yang baik. Ngomong-ngomong lagi puasa jeng?”kata suparman.
“iya kang,tirakat.Ben anakku gampang ujian ...”jawab maryem.
“ Iya jeng....”sahut maman.
“Lah...kalau dasarnya pinter yo bisa,yen ndak pinter ya kebangetan..!”sindir sandra.
“ Betul juga itu....”,sahut lukman.
“Lha iya ,... U.A.S jaman sekarang kok sulet !”kata suparman.
“ KUAS apa to kang?”,tanya maman.
“ Lha...lha...lha...ndak pernah lihat teve apa ?”sindir suparman.
“ Lha saya ndak tahu kang, mbok dikasih tau....”jawab maman merendah.
“ lha mbok di kasih tau.....”sahut lukman
“ Itu lho,anak sekolah jaman sekarang,susah cari ijazah.....”suparman menjelaskan.
“Beli kertas aja mahal...! pakai lama lagi ,bayangkan 3 tahun ...udah belum tentu  pinter...!celetuk sandra.
“Iyo kang,numpuk duit yo..?”kata maryem.
“ Duit bisa dicari ,tapi kesejahteraan dan pengetahuan harus digali...”sahut marni
“Lah teori saja .Buktinya anak pak lurah,yang tinggi sekolahnya! Kuliah jauh di kota..!tapi sampai sekarang masih nganggur.. ! Perempuan kok ngoyo..!”celetuk sandra lagi.
“Lha kok sampean yang sewot !”cetus suparman.
“Sudah-sudah jangan ribut. Mbok diskusi yang baik..?”nasihat maryem.
“ Iya ni..Jangan ribut .
Daripada ribut, mending beli sayuranku ini. Dari tadi di pegang-pegang aja !”jawab maman
“ Iya...iya...iya...” lukman mengikuti.
“Iya...iya gampang ! Cuma sayuran saja !
Itu tadi to ada yang mancing emosi..!”jawab sandra dengan emosi yang tinggi.
Dan datanglah seorang wanita cantik yang bernama Menik yang berasal dari kota untuk berbelanja ,yang kebetulan lewat jalan pasar tempat kerumunan orang-orang.....
 (Bertelepon) Haloooow..... ya cint....Ni lagi belanja ...?tapi di Mallnya orang kampung ! (sambil berjalan melewati kerumunan). Orang-orangnya kotor,bodoh lagi...!Udah becek gak ada ojek lagi..hehehe... ,  Aduh...aduh... (berjalan di tempat kotor ).
(dengan nada lirih) Dengar,apa yang dibilang wanita itu..?katanya kita orang    kampung,kotor,dan bodoh tu !”
 “Mbak...mbak...! “(sandra menemui wanita itu)
“Tadi apa mbak bilang..!”
Menikpun (menoleh)
 “Sudah ya cint...dilanjutkan nanti....,daaa..?(menutup telepon)
Mbak...mbak...,nama saya meeenik...bukan mbk!ada apa memanggil saya..!”
“ Mbak menik tadi bilang apa di telepon ?!
Menjelek-jelekkan kita sebagai orang kampung!”sandra menyahut dengan marah.
Menik menjawab dengan keras .”Memeng iya kan... ?orang kampung!Tidak seperti saya....?orang kota..!”
Sandra menjawab.” Iya,kami orang kampung !
Tapi jangan begitu dong!”
Lukman (dari kejauhan)  “Sudah...sudah..,jangan mulai ribut lagi...! silakan kemari ..
Sudah saya buatkan minuman untuk semua....dan buat mbk menik untuk tanda perkenalan...(sambil menata minuman di meja )
“ Huuuh....”(muka musam terhadap sandra dan keduannya menuju tempat hidangan minuman)
Semuapun mengambil minuman
Lukman mempersilakan,.” Selamat Menik...Mati...?enak kan?”
Menik (kaget dan tersendak)
“Apaa....!
Apa anda bilang...!
Menik...mati...?
Enak saja...!
Saya masih hidup..!apa tidak bisa lihat !hah..!”
“mak....maksud....?”lukman menjawab gerogi.
“ Maksud...maksud..!Sudah diam!dasar orang kampung tidak berpendidikan!ngomong sembarangan..!”menik marah.
“ Tidak...tidak...,maksud lukman tadi mempersilakan kita untuk menikmati minuman...”marni menjelaskan .
“Iya,ndak bermaksud laen..”maryem menyetujui pendapat marni.
“aaahhh...tidak mau tahu..!kalau orang kampung ya tetap kampung..!sembarangan !”menik tidak mau tahu.
Setelah itu,datanglah 2 orang mamhasiswa ,setelah melihat ada keramaian dari kejauhan.bernama Riky dan sinta.
“Ada apa ini....,ada apa..?”tanya riky
“ Iya...,ada apa ini bapak ibu ,kok ramai-ramai..?”tambah sinta
Marni menjelaskan.”Ini lho mas..mbk..,ada orang kota datang..?”
Riky bertanya,”memangnya ada maslah apa dengan datangnya orang kota...?”
Sandra  menjelaskan, “Itu...! yang namaya mbk menik!dia mengatakan bahwa kami orang
 kampungan,bodoh,kotor..!memang kami orang kampung ! tapi lebih pintar dari dia..!”
“ Enak saja....! ya lebih pintar saya dong...!Ngomong bahasa indonesia aja masih salah..! masa saya dibilang Menik mati..!saya kan masih sehat...!” sahut menik dengan marah yang membara.
“ Sudah...sudah...!mari selesaikan maslah ini!mari kita cari jaln keluarnya?’sahut sinta menawarkan solusi.
“ Iya betul....Setuju sekali...” lukman menyahut
“ Baik,menurut mas dan mbak?bagaimana jalan keluarnya?” pinta marni
Dan riky pun memberikan pendapatnya.”Begini.....mohon didengarkan.....
Bahasa indonesia itu harus kita pelajari,tidak memandang entah itu orang kota maupun orang desa,dan pendidikan itu sangat penting,tidak dibatasi dengan umur maupun strata.semua berhak mendapatkan pendidikan,demikian pula dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.”
“ Sehingga dengan mempjelajari bahasa Indonesia dengan baik,maka kita tidak akan salah dalam mengucapkan kata-kata dan intonasinya.Mungkin maksud Bapak Lukman adalah Selamat Menikmati,....karena salah intonasi maka mbak.Menik salah pengertian...betul begitu pak Lukman..?”,sinta meneruskan
“ Betul mbak....”sahut lukman menyetujui
Riky melanjutkan.”Kata dalam Bahasa Indonesia itu jika salah intonasi dalam pengucapannya...maka salah pula maksudnya.
                Selain itu pula ,budaya kota dan desa memang sangat berbeda,tetapi kalau kita saling menghargai,maka kesenjangan itu akan tertutupi,dengan tidak saling menjelek-jelekkan satu sama lain,membeda-bedakan antara orang desa dan kota,serta masih banyak lagi....”
“Dengan demikian,maka kebudayaan,pendidikan,serta Bahasa Indonesia mari kita persatukan...bagaimanapun,Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa..”sinta melanjutkan
Riky meminta kejelasan.”Jadi bagaimana...? Bapak dan ibu sekalian...?Mari hidup berdampingan dengan rukun walau banyak perbedaan...”
Dan akhirnya semua orang desa menyetujuinya.” Iya...kami setuju.....”
“ Terima kasih mas...mbak?atas pemecahan masalahnya...
                mari kita berdamai....”ajakan maman
“Bagaimana dengan mbk menik...?”,tanya sandra
Menikpun menjawab.”Hmmmmm......Oke...saya setuju...”
“ Sekarang,bapak ibu semua saling bersalaman untuk saling memaafkan dan sebagai tanda perdamaian kita semua..”sandra mengajak.
Akhirnya semua bersalaman dan saling memaafkan.
(By Frendi Setiawan Pradikdo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar